Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/ Umur)

Menghitung Indeks Massa Tubuh Menurut Umur


Belajar Daring - Gizi adalah salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

Salah satu indikator mengenai kesehatan seseorang dapat dinilai dari status gizinya. 

Untuk mencegah dan mengatasi gizi kurang, remaja perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang. 

Gizi kurang pada remaja dapat dideteksi melalui pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT).

Pengukuran status gizi pada remaja penting untuk dilakukan untuk mengetahui apakah remaja berisiko terkena penyakit tidak menular, seperti diabetes, jantung koroner, kanker, saat dewasa. 

Status gizi saat remaja memiliki kaitan erat dengan status gizi saat dewasa, remaja yang mengalami obesitas berisiko lebih besar untuk mengalami obesitas pula saat dewasa.

Status gizi pada remaja dapat diukur menggunakan Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) berdasarkan umur. 

Adapun rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:


Menghitung Indeks Massa Tubuh Menurut Umur
Rumus IMT


Hasil perhitungan IMT remaja kemudian dibandingkan ke kurva pertumbuhan yang dibuat oleh WHO. 

Remaja perempuan menggunakan kurva berwarna merah muda, sementara remaja laki-laki ke kurva berwarna biru. 

Kurva Perempuan


Menghitung Indeks Massa Tubuh Menurut Umur
Kurva Merah Muda


Sumber: WHO. 2007. BMI-for-age (5-19 years). [Online] Available at: https://cdn.who.int/media/docs/default-source/child-growth/growth-reference-5-19-years/bmi-for-age-(5-19-years)/bmifa-girls-z-5-19-labels.pdf?sfvrsn=94b20617_4

Kurva Laki-laki


Menghitung Indeks Massa Tubuh Menurut Umur
Kurva Biru


Sumber: WHO. 2007. BMI-for-age (5-19 years). [Online] Available at: https://cdn.who.int/media/docs/default-source/child-growth/growth-reference-5-19-years/bmi-for-age-(5-19-years)/bmifa-boys-z-5-19-labels.pdf?sfvrsn=5775aced_4


Selanjutnya, hasil hitung IMT diplot ke kurva dengan mencocokan usia dalam tahun dan bulan di sumbu X dan hasil perhitungan IMT di sumbu Y. 

Penentuan status gizi berdasarkan titik temu sumbu X dan Y, dengan penggolongan sebagai berikut:

  • Gizi buruk: Z-skor IMT/ umur <-3
  • Gizi kurang: Z-skor IMT/ umur < -2 sampai -3 
  • Gizi baik (normal): Z-skor IMT/ umur >-2 sampai <+1
  • Gizi lebih (overweight): Z-skor IMT/ umur >+1 sampai <+2
  • Obesitas (obesity): Z-skor IMT/ umur >+2


Berdasarkan perhitungan status gizi, seseorang dapat dinilai apakah telah memiliki status gizi yang baik, atau mengalami malnutrisi. 

Malnutrisi dapat digolongkan menjadi dua hal, kekurangan atau kelebihan gizi. 

Kekurangan gizi terdiri dari stunting (lebih pendek dari tinggi anak seusianya) atau kurus (IMT berdasarkan usia kurang dari yang seharusnya). 

Sedangkan kelebihan gizi atau gemuk (IMT berdasarkan usia lebih dari yang seharusnya). 

Baik gizi kurang maupun gizi lebih akan memiliki efek negatif pada kesehatan kita saat ini serta di masa yang akan datang. 

Misalnya, remaja dengan berat badan berlebih memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung di masa yang akan datang.

Malnutrisi yang sering terjadi pada semua usia termasuk remaja terdiri dari:

1. Kurus atau kurang energi kronis (KEK)

Masalah kurus atau KEK pada remaja dapat terjadi karena adanya kekurangan asupan zat gizi atau pola makan dengan gizi yang tidak seimbang. 

Alasan seorang remaja memiliki masalah pola makan tidak seimbang dapat berupa alasan ekonomi maupun alasan psikososial, seperti masalah penampilan. 

Seorang remaja yang kurus atau KEK berisiko terkena penyakit infeksi dan gangguan hormon. 

Untuk mencegah masalah kurus dan KEK, remaja perlu didorong untuk mengkonsumsi makanan berdasarkan pedoman gizi seimbang.

2. Kegemukan atau obesitas

Kegemukan atau obesitas pada remaja biasanya terjadi karena pola makan tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik. 

Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kanker, dan lain-lain. 

Pada remaja, obesitas dapat dicegah dengan cara menerapkan pola makan dengan gizi seimbang (banyak mengkonsumsi sayur dan buah), banyak melakukan aktivitas fisik, menghindari stress, dan cukup istirahat.


Demikianlah informasi yang dapat Admin bagikan mengenai rumus Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/ Umur), semoga dapat bermanfaat.

Terima Kasih.

Selamat Belajar Daring.

Posting Komentar untuk "Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/ Umur)"