MENGENAL SBMPTN

Belajar Daring - MENGENAL SBMPTN, SBMPTN merupakan seleksi bersama untuk penerimaan mahasiswa baru di lingkungan perguruan tinggi negeri menggunakan pola ujian tertulis secara nasional yang selama ini telah menunjukkan berbagai keuntungan dan keunggulan, baik bagi calon mahasiswa, perguruan tinggi negeri, maupun kepentingan nasional.

Bagi calon mahasiswa, ujian tertulis sangat menguntungkan karena lebih efisien, murah, dan fleksibel karena adanya mekanisme lintas wilayah.

Pada kesempatan kali ini Admin akan membahas tentang Mengenal SBMPTN, untuk itu silahkan Anda simak penjelasannya di bawah ini ya...

Apa itu SBMPTN?

SBMPTN atau lebih lengkapnya seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri sudah tidak asing lagi ditelinga kita.

SBMPTN merupakan ujian seleksi masuk perguruan tinggi yang dilaksanakan secara serempak diseluruh wilayah Indonesia.

Seleksi ini sebenarnya sudah ada sejak 23 tahun yang lalu, dengan nama yang sering mengalami perubahan, misalnya UMPTN, SPMB, atau SNMPTN.

Nah, satu kesamaan ujian seleksi ini adalah tidak pernah sepi peminat setiap tahunnya, baik oleh pelajar yang baru lulus SMA atau bahkan yang sudah menjadi mahasiswa yang tidak cocok dengan jurusan yang sedang dijalani.

Ujian SBMPTN ini merupakan satu-satunya pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak.

Setelah tahun 2012 ujian SBMPTN dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur, yaitu sebagai berikut:

Jalur undangan berdasarkan perjaringan prestasi akademik dan

Jalur ujian tertulis dan/atau keterampilan.

Sejarah SBMPTN

Berdasarkan sejarahnya, awal mula penyelenggaraan SBMPTN dimulai dari penyelenggaraan SNMPTN melalui ujian tertulis (SNMPTN Tulis) yang diselenggarakan pada tahun 2008.

SNMPTN Tulis diselenggarakan pertama kali oleh Ditjen Dikti tahun 2008 atas jawaban terhadap kisruh yang terjadi di forum rektor PTN se-Indonesia terkait penyelenggaraan SPMB oleh Perhimpunan SPMB Nusantara, yang dianggap tidak sesuai dengan pola keuangan PTN non-BHMN.

Pada saat itu, SNMPTN diselenggarakan oleh Dirjen Dikti Kemendikbud.

Sejak 2013, SBMPTN diserahkan kepada Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI).

Berdasarkan pengalaman yang sangat panjang dalam melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui ujian tertulis, pada tahun 2013, MRPTNI tetap menyelenggarakan ujian tertulis sebagai salah satu bentuk seleksi masuk PTN selain SNMPTN.

Seleksi yang mengedepankan asas kepercayaan dan kebersamaan ini disebut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Ujian tertulis menggunakan soal ujian yang dikembangkan sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan validitas, tingkat kesulitan, dan daya pembeda yang memadai.

Soal ujian tertulis SBMPTN dirancang untuk mengukur kemampuan umum yang diduga menentukan keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi, yakni kemampuan penalaran tingkat tinggi (higher order thinking), yang meliputi potensi akademik, penguasaan bidang studi dasar, bidang saintek dan/atau bidang sosial dan humaniora.

Selain mengikuti ujian tertulis, peserta yang memilih program studi Ilmu seni dan/atau keolahragaan diwajibkan mengikuti ujian keterampilan.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi membentuk Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi pada 4 Januari 2019 untuk mengelola SNMPTN dan SBMPTN.

Hal ini bertujuan untuk melaksanakan tes masuk perguruan tinggi yang kredibel, adil, transparan, fleksibel, efisien, dan akuntabel dan membantu perguruan tinggi memperoleh calon mahasiswa berdasarkan nilai akademik atau nilai akademik dan prestasi lainnya.

Kebijakan tersebut terkait pengembangan model dan proses seleksi yang berstandar nasional dan mengacu pada prinsip adil, transparan, fleksibel, efisien, akuntabel serta sesuai perkembangan teknologi informasi di era digital.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.

Peraturan ini menyebutkan bahwa penerimaan mahasiswa diploma 3, diploma 4 dan sarjana baru melalui seleksi nasional akan dilakukan melalui dua seleksi yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Pelaksana seleksi nasional tersebut adalah Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Soal SBMPTN

Soal ujian pada seleksi SBMPTN yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri ini menggunakan soal yang sama atau setara dengan diselenggarakan secara serentak.

Jadi, jangan sampai ada pikiran soal yang kita kerjakan lebih sulit atau mudah, karena soal dalam ujian seleksi adalah setara.

Seleksi SBMPTN dilaksanakan untuk memperluas akses dan memberikan kesempatan kepada masyarakat di seluruh Indonesia untuk dapat masuk ke Perguruan Tinggi Negeri.

Nah, perlu Anda diketahui juga bahwa jenis tes dalam ujian SBMPTN, yaitu sebagai berikut:

Tes Kemampuan dan Potensi Akademik

Tes Kemampuan dan Potensi Akademik, dibagi menjadi 2 (dua), yaitu sebagai berikut:

Tes Potensi Akademik (TPA)

Tes ini berguna untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang dibidang keilmuan.

Tes ini terdiri dari 4 (empat) jenis soal yaitu, tes verbal (bahasa), tes numerik (angka), tes logika, dan tes spasial (gambar).

Tes Kemampuan Dasar Umum (TKDU)

Tes ini terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP)

Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP), untuk tes ini dibagi menjadi tiga (tiga) bagian tes yaitu sebagai berikut:

Tes Kemampuan Dasar Saintek

Tes kemampuan dasar saintek, terdiri atas mata ujian matematika, biologi, kimia, dan fisika.

Tes Kemampuan Dasar Soshum

Tes kemampuan dasar soshum, terdiri atas mata ujian sosiologi, sejarah, geografi, dan ekonomi.

Pembobotan atau Persentase Nilai Soal

Untuk pembobotan atau persentase nilai soal dibedakan berdasarkan program studi yang mengadakan ujian keterampilan dan tidak mengadakan ujian keterampilan.

Berikut di bawah ini adalah pembobotannya:

Program studi yang tidak mengadakan ujian keterampilan, proporsi bobotnya sebagai berikut:

Tes Potensi Akademik (TPA) : 30 %

Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 70%

Program studi yang mengadakan uji keterampilan, proporsi bobotnya sebagai berikut:

Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 60%

Uji Keterampilan : 40%

Pasti timbul pertanyaan, kenapa mata Pelajaran yang diujikan sama dengan Ujian Nasional (UN)?

Memang hampir sama, bedanya pada ujian SBMPTN, peserta juga mengikuti tes potensi akademik dan uji keterampilan bagi jurusan yang mengadakan, dan untuk selebihnya mata Pelajaran yang diujikan sama.

Namun perlu diketahui bagi peserta, bahwa UN hanya menuntut siswanya untuk lulus dengan nilai diatas nilai standart kelulusan yang ditetapkan.

Tapi, apakah PTN akan menerima semua siswa SMA yang telah lulus?

Tentunya tidak sama akan diterima.

Siswa harus melewati seleksi apakah ia pantas diterima di jurusan pada PTN tertentu, sama halnya ketika siswa akan masuk ke SMA, pastinya melalui seleksi terlebih dahulu.

Untuk itu, PTN perlu mengadakan ujian untuk menyaring calon mahasiswanya, karena sifatnya yang menyaring inilah soal SBMPTN tingkat kesulitannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan soal-soal UN.

Penilaian Hasil Ujian

Penjelasan selanjutnya adalah mengenai penilaian hasil ujian SBMPTN.

Adapun penilaian hasil ujian SBMPTN menggunakan ketentuan sebagai berikut:

Jawaban BENAR : +4

Jawaban SALAH : -1

Tidak Menjawab : 0

Nah, dengan melihat ketentuan penilaian, maka setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.

Sebelum nilai dari ujian dijumlahkan, setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus.

Demikianlah penjelasan yang dapat Admin sampaikan tentang MENGENAL SBMPTN, semoga dapat bermanfaat.

Terima Kasih.

Selamat Belajar Daring.

Belajar Daring