6 Aspek Pokok dalam Identifikasi Penulusuran Minat dan Bakat

Minat dan Bakat


Belajar Daring - Tema pembahasan kali ini yang akan Admin sampaikan adalah mengenai 6 Aspek Pokok dalam Identifikasi Penulusuran Minat dan Bakat.

Identifikasi penelusuran minat dan bakat digunakan 6 (enam) aspek pokok sebagai dasar pertimbangan bagi arah peminatan yang akan ditempuh. 

6 (enam) aspek tersebut secara langsung mengacu kepada beberapa karakteristik pribadi peserta didik dan lingkungannya, kondisi sekolah dan kondisi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pendidikan peserta didik yang bersangkutan. 

Penjelasan dari 6 (enam) Aspek Pokok dalam Identifikasi Penulusuran Minat dan Bakatyaitu sebagai berikut:


1. Bakat, minat, dan Kecenderungan Pribadi

Bakat, minat, dan kecenderungan pribadi, yang dapat diukur dengan tes bakat dan/atau inventori tentang bakat dan minat.

2. Kemampuan Dasar Umum

Kemampuan dasar umum (kecerdasan), yaitu kemampuan dasar yang biasanya diukur dengan tes intelegensi.

3. Kurikulum

Kondisi dan kurikulum yang memuat mata pelajaran dan/atau praktik/ latihan yang dapat diambil/ didalami peserta didik atas dasar pilihan, serta sistem Satuan Kredit Semester (SKS) yang dilaksanakan.

4. Prestasi Belajar

Prestasi belajar, yaitu nilai hasil belajar yang diperoleh peserta didik di sekolah, baik (a) rata-rata pada umumnya, maupun (b) per mata pelajaran, baik yang bersifat wajib maupun pilihan, dalam rangka peminatan akademik, vokasional, dan studi lanjutan.

5. Fasilitas Sekolah

Ketersediaan fasilitas sekolah, yaitu apa yang ada di tempat peserta didik belajar yang dapat menunjang pilihan atau arah peminatannya.

6. Dorongan Moral dan Finansial

Dorongan moral dan finansial, yaitu kemungkinan penguatan dan berbagai sumber yang dapat membantu peserta didik, seperti orang tua dan kemungkinan bantuan dari pihak lain, dan beasiswa.


Dalam penerapannya, arah penelusuran minat dan bakat peserta didik merupakan gabungan dan kemungkinan yang paling menguntungkan dari kombinasi semua yang ada pada setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, minat, bakat, kemampuan, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan bagi peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya. 

Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler pilihan di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

  • analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; 
  • identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; 
  • menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan; 
  • mengupayakan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya; 
  • menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler. 

Identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan penelusuran minat dan bakat bagi peserta didik di awal masuk sekolah. 

Dengan demikian, peserta didik diharapkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan potensi dan minat yang dimilikinya.

Mata Pelajaran

Mata pelajaran merupakan pelajaran yang harus dipelajari untuk sekolah dasar dan sekolah lanjutan. 

Mata pelajaran diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik. 

Prestasi

Prestasi merupakan kemampuan yang aktual (Steinberg, 1993). 

Berbeda dengan potensi, yakni kemampuan yang belum tampak, yang belum teraktualisasikan. 

Dapat disimpulkan prestasi merupakan sebagai potensi yang mewujud dalam perilaku nyata individu. 

Perilaku nyata yang dimaksud adalah sebagai sesuatu yang dapat dicapai individu  sehingga hasilnya dapat diamati dan diukur (Mamat, dkk. 2021). 

Prestasi terdiri dari 2 (dua) kelompok yaitu prestasi akademik dan non-akademik. 

Prestasi akademik adalah segala sesuatu yang dapat dicapai individu dalam bidang akademik, seperti nilai rapor, nilai nilai tes formatif. 

Sementara yang termasuk prestasi non-akademik diantaranya kemampuan sosialisasi, kejiujuran dan kesabaran yang dapat dibuktikan seseorang dalam perilaku nyata. 

Prestasi yang diraih seseorang merupakan cerminan kecakapannya dalam bidang tertentu. 

Terdapat 2 (dua) cara yang dapat dilakukan untuk memahami pretasi diri, yaitu melalui model analisis prestasi dan model analisis portofolio. 

Model analisis prestasi dengan analisis keunggulan dan kelemahan prestasi terutama dalam bidang akademik. 

Caranya, menuliskan urutan mata pelajaran yang paling unggul nilainya sampai ke yang paling rendah. 

Urutan tiga besar terunggul disebut keunggulan dan tiga besar terlemah disebut kelemahan diri. 

Sementara model analisis portofolio, caranya menuliskan kegiatan yang dianggap penting dari hari kehari dalam catatan kecil harian. Setelah beberapa waktu catatan tersebut dianalisis. 

Analisis yang perlu ditonjolkan adalah kegiatan yang dianggap berhasil sampai yang tidak berhasil. 

Analisis disertai faktor pendukung dan penghambat serta permasalahan yang dialami waktu melaksanakan kegiatan. Kegiatan yang dianggap berhasil ialah kegiatan yang mencapai target yang telah ditentukan atau mendapatkan hasil yang tercatat oleh lembaga lain, seperti misalnya mendapatkan kejuaraan tertentu.

Demikianlah pembahasan di atas mengenai 6 Aspek Pokok dalam Identifikasi Penulusuran Minat dan Bakat yang dapat Admin sampaikan pada kesemptana kali ini, semoga dapat bermanfaat.

Terima Kasih.

Selamat Belajar Daring.

Posting Komentar untuk "6 Aspek Pokok dalam Identifikasi Penulusuran Minat dan Bakat"