Kendala dalam Proses Belajar Daring dan Solusinya

Kendala Belajar Daring


Belajar Daring - Kendala atau hambatan dalam Proses Belajar Daring banyak terjadi dialami oleh guru mau pun siswa.

Pandemi Covid-19 menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi keberlangsungan hidup manusia, semua aktivitas sosial terhenti. 

Kebijakan belajar dari rumah di tengah Pandemi Covid-19 juga dilakukan sekolah-sekolah yang ada di Indonesia.

Akibatnya banyak kendala-kendala yang terjadi terutama dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini membuat anak-anak yang biasanya beraktivitas di sekolah menjadi terhenti. 

Pandemi Covid-19 ini menjadikan sistem Pembelajaran Daring/ Online yang proses pembelajarannya dilakukan di rumah masing-masing agar tidak menimbulkan perkumpulan (keramaian), hal ini juga menjadi salah satu cara untuk mengurangi dampak terkena virus Covid 19.

Menurut Steviani (2020) Kendala sering yang terjadi ketika dilakukannya pembelajaran daring adalah “jaringan yang tidak tersedia, kegagapan penggunaan teknologi oleh fasilitator dan peserta pembelajaran, dan keterbatasan penggunaan aplikasi yang interaktif dalam pembelajaran”.

Menurut Mailizar et al (dalam Ningsih, 2020) Mengemukakan bahwa “hambatan paling signifikan pembelajaran daring atau e-learning ada di tingkat siswa termasuk kurangnya pengetahuan siswa dan keterampilan dalam penggunaan e-learning, dan kurangnya akses ke perangkat dan koneksi internet".

Menurut Syah (dalam Herlina dan Suherman, 2020) “Terdapat empat kendala yang dihadapi oleh dunia pendidikan di masa Pandemi Covid-19 yakni sebagai berikut:

  • penguasaan internet yang terbatas guru, 
  • terbatasnya akses internet
  • tidak siap dana pada kondisi darurat”.

Menurut Yuniarti (2020), terdapat 6 (enam) hambatan pembelajaran daring, yaitu sebagai berikut:

  • Kurangnya interaksi antara pengajar dengan peserta didik atau antar sesama peserta didik menurunkan fungsi manusia sebagai mahkluk sosial.
  • Beberapa materi kuliah memerlukan praktek yang harus dibawah bimbingan pengajar secara langsung.
  • Masalah skill and knowledge, Tidak semua orang mengerti komputer dan internet.
  • Kurangnya interaksi antara guru dan peserta belajar atau bahkan antar peserta belajar itu sendiri yang dapat memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.
  • Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis
  • Peserta belajar yang tidak mempunyai motivasi belajar tinggi cenderung gagal.

Sedangkan menurut Anugrahana (2020), terdapat 9 (sembilan) hambatan dalam pembelajaran daring, yaitu sebagai berikut:

  • Beberapa siswa tidak memiliki gawai, komputer atau laptop, sehingga harus meminjam terlebih dahulu.
  • Siswa memiliki gawai namun tidak dengan fitur yang mumpuni.
  • Yang mempunyai gawai adalah orangtua, dan gawai dibawa bekerja seharian. 
  • Koneksi internet yang buruk.
  • Tidak semua siswa dan orangtua paham dengan teknologi. Kasus seperti ini sangat menghambat.
  • Informasi tidak selalu diterima langsung oleh wali/ siswa karena keterbatasan kuota.
  • Kejenuhan siswa dengan pembelajaran daring.
  • Foto yang dikirim kepada guru terkadang terlihat buram sehingga menyulitkan dalam penliaian.
  • Kesulitan dalam memantau kejujuran siswa dalam mengerjakan tugas karena tidak bertatap muka secara langsung.

Menurut pendapat di atas, Admin dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran daring terdapat beberapa kendala salah satunya tidak memiliki handphone, tidak ada sinyal, sehingga siswa tidak dapat mengikuti jalannya pembelajaran, tidak adanya kouta dan kurangnya pemahaman tentang Ilmu dan Teknologi (IT).

Kendala dalam Proses Belajar Daring

Sedikitnya ada 5 (lima) kendala yang dihadapi siswa dalam proses belajar daring, yaitu sebagai berikut:

Tidak Memiliki Handphone

Di zaman sekarang ini, memiliki handphone/ gadget hukumnya sudah "wajib". 

Karena hampir semua interaksi kehidupan masyarakat, tidak lepas dari handphone yang sudah bisa terkoneksi dengan jaringan internet.

Jika tidak, seolah kita hidup dalam keterasingan.

Namun pada kenyataannya yang terjadi pada masyarakat di daerah, karena keterbatasan ekonomi, mereka kesuliatan membeli handphone

Jangankan beli handphoneuntuk makan sehari-hari nya saja masih mengalami kesusahan. 

Banyak diantaranya siswa yang berasal dari keluarga seperti ini, mereka tidak memiliki handphone.

Memiliki Handphone Tetapi Masih Jadul

Ada juga siswa yang sudah memiliki handphone, tetapi masih jadul (jaman dulu) alias tidak bisa support dengan aplikasi yang berbasis jaringan. 

Handphone-nya bukan android, hanya bisa SMS atau telephone saja, jelas keadaan siswa seperti ini, pembelajaran daring pasti sangat terkendala sekali.

Memiliki Handphone Tetapi Tidak Punya Kuota

Siswa sudah memiliki handphone yang support system, karena sudah android, sayangnya mereka pulsa dan kuotanya terbatas. 

Di daerah, pulsa dan kuota terbilang masih mahal, sehingga untuk mengisi kuota atau pulsa cukup sekali saja dalam satu bulan dan itu pun kuotanya terbatas. 

Sedangkan dalam proses belajar daring membutuhkan kuota yang banyak, maka pembelajaran daring menjadi tidak efektif.

Jaringan Internet Bermasalah

Kendala yang keempat adalah jaringan internet yang buruk.

Siswa sudah memiliki handphone android, kuota tidak terbatas, sayangnya jaringan internetnya buruk. 

Mereka harus mencari tempat yang jaringannya bagus. 

Tidak jarang harus naik ke puncak bukit di belakang rumahnya, itu pun hasilnya tidak maksimal karena bukan 4G.

Aliran Listrik Sering Putus

Permasalahan terakhir ini, sering dialami oleh masyarakat di daerah. 

Terputusnya aliran listrik mengakibatkan tidak hanya aliran listrik saja yang hilang, tetapi jaringan internet pun ikut hilang.

Bayangkan saja ketika proses belajar daring dilaksanakan, tiba-tiba saja aliran listrik mati, maka saat itu lah pembelajaran daring selesai. 

Handphone android punya, kuota sudah ada, jaringan sudah 4G, tetapi listrik sering putus, maka proses pembelajaran daring tidak bisa terlaksana.


Dari kelima permasalahan di atas inilah yang biasanya dihadapi siswa dan guru di daerah. 

Alhasil, berbagai cara harus dilakukan oleh guru dan pihak sekolah, demi pendidikan siswa, meskipun tidak efektif, karena pendidikan adalah hak semua anak bangsa.

Solusi

Berikut solusi yang dapat dilakukan ketika proses belajar daring mengalami kendala:

Kendala belajar daring selama ini ada sejumlah siswa tidak memiliki smartphone hingga jaringan lelet, karena tempat tinggal jauh dari perkotaan.

Kendala pertama itu adalah jaringan internet dan yang kedua ada anak-anak tidak memiliki handphone, mengingat perekonomian orang tua siswa tidak semua memiliki fasilitas untuk anaknya yang mengikuti sistem belajar daring.

Solusi bagi yang tidak memiliki handphone, siswa diminta untuk datang ke sekolah dua atau tiga hari sekali. 

Lalu mereka diberikan tugas oleh gurunya, selanjutnya dikerjakan di rumah masing-masing.

Setelah selesai mengerjakan tugas mereka kembali lagi ke sekolah dan diberikan tugas lagi dan terus berlanjut di hari berikutnya. 

Hanya itu solusi yang dapat disarankan kepada orangtua siswa, agar proses belajar daring di tengah pandemi tetap berjalan lancar.

Kendala lainya adalah sebagian orangtua siswa ada yang tidak bisa menggunakan internet, bahkan cara membuka email saja ada yang tidak bisa.

Solusinya, siswa harus belajar secara manual dengan datang langsung ke sekolah.

Berbicara mengenai pembelajaran jarak jauh atau belajar daring maka pentingnya penguasaan ilmu teknologi (IT) bagi seorang guru, orangtua siswa, dan siswa itu sendiri agar pembelajaran jarak jauh tetap berjalan dengan efektf disaat pandemi atau setelah pandemi.

Guru harus melakukan inovasi dalam proses belajar daring diantaranya dengan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

Semenjak proses belajar daring, sebagian guru melakukan pembelajaran lewat media online seperti WhatsApp, google meet, google form, dan lain-lain.

Perlunya inovasi dalam pendidikan akan ada juga berbagai cara yang dapat dilakukan guru untuk menyampaikan ilmu pengetahuannya kepada siswa. 

Salah satunya ada yang menggunakan Grup WhatsApp, dimana guru sebelumnya akan membuat video pembelajaran lalu dikirim ke grup untuk amati oleh para siswa.


Demikianlah penjelasan mengenai Kendala dalam Proses Belajar Daring dan Solusinya, semoga dapat bermanfaat.

Terima Kasih.

Selamat Belajar Daring.

Posting Komentar untuk "Kendala dalam Proses Belajar Daring dan Solusinya"